Isnin, 28 Mac 2011

ReNunGan....

Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Luh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.." (Surah Al-Hadid: 22-23)

Ahad, 27 Mac 2011

Titipan Buat Kita..KauM Hawa..

"Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki."
Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ.
Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang.
Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.
Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan.
Bagaimana akan kujawab di hadapan Allah kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?
Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias peribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah.
Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?
Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu.
Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.
Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa.
Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.
Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku.
Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku ke arah tujuan yang satu.
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah.
Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dibazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk membuat begitu.
Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari redha Illahi.
Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.
Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.
Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.
Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.
Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya, cukuplah dengan itu hilang harga dirinya di hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah.
Yang dicari walau bukan putera raja, biarlah putera Agama.
Yang diimpi, biarlah tak punya rupa, asal sedap dipandang mata.
Yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, asalkan sihat rohani dan hati.
Yang diharap, bukan jihad pada semangat, asal perjuangannya ada matlamat.
Yang datang, tak perlu rijal yang gemilang, kerana diri ini serikandi dengan silam yang kelam.
Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata, cukuplah akad dan janji setia.
Dan yg akan terjadi, andai tak sama dgn kehendak hati, insyaAllah ku redha ketetapan Illahi..
Wahai wanita, ku ingatkan diriku dan dirimu, peliharalah diri dan jagalah kesucian.. semoga redha Allah akan sentiasa mengiringi dan memberkati perjalanan hidup ini.

JauHkan RiNdU.....!!!

Bila rindu kembali menjengah,
Menyusup datang melalui sekeping gambar,
Begitu terasa bibirku bergetar,
Begitu terasa kakiku makin longlai.
Ku lihat pada jari-jemariku,
Menggigil dalam bahang tengah hari,
Ku sentuh pada bibirku,
kering mengelupas,
Ku letakkan tangan pada dadaku,
Degupannya menjadi deras.
Ku lihat wajahku dalam refleksi,
Warnanya pucat membiru,
Tiada kilauan dalam mata,
Tiada cahaya pada wajah.
Hanya kelesuan jelas kelihatan.
Yang lain menggelar rasa ini 'cinta',
Lalu mereka hairan aku menolak 'cinta',
Tapi aku pasti ianya adalah 'petaka' ,
kerana rindu ini rindu yang memusnahkan,
Rindu ini rindu yang mencemarkan,
Kerana rindu ini rindu yang tidak halal untukku,
Kerana rindu ini boleh mengundang dosa.
Dahulu,
Jika rindu yang sama bertandang,
Akulah insan paling bahagia.
Kini,
Jika  rindu yang sama bertamu,
Akulah insan paling sengsara.
Aku tak mahukan rasa ini,
Aku tak mahukan rindu ini.
Rindu ini yang dahulu telah melalaikanku dari mengingati-Mu,
Rindu ini yang dahulu menghalangku dari kemanisan beribadat kepada-Mu,
Rindu ini yang dahulu membutakan mataku  dari melihat jalan-Mu,
Rindu ini yang dahulu membinasakan cinta suci hamba-Mu.
Rabbi,
Jangan kau benarkan rindu ini menggigitku,
kerna aku takut dihinggapi virus cinta buta.
Rabbi,
Jangan kau biarkan rindu ini menghantuiku,
kerna aku takut pada bayangannya,
Kerna ku tahu jatuh cinta itu,
Hanya bisa pada Tuhan,
Kerna ku tahu nafsu ini,
Sering membawa ke arah kejahatan,
Yang datang dari godaan syaitan.
Rabbi,
Ku mohon,
Jauhkanlah aku dari 'petaka' rindu ini,
Hadirkanlah aku pada cinta-Mu,
Cinta yang kekal dan abadi.

QasehFaezah Ac...:)

MaHA MeliHaT...

seiring waktu berlalu
tangis tawa di nafasku
hitam putih di hidupku
jalani takdirku

tiada satu tersembunyi
tiada satu yang terlupa
segala apa yang terjadi
engkaulah saksinya

Kau yang Maha Melihat
Kau yang Maha Melihat
Kau yang Maha Pemaaf
padaMu hati bertobat

Kau yang Maha Pengasih
Kau yang Maha Penyayang
Kau yang Maha Pelindung
padaMu semua bertekun

yang dicinta ’kan pergi
yang didamba ’kan hilang
hidup kan terus berjalan
meski penuh dengan tangisan

andai bisa ku mengulang
waktu hilang dan terbuang

bye QasehFaezah Ac
moga aku bahagia d masa datang...aminnn

SuBhaNaLLah....

Pastikan seluruh wajah kami ini tidak melihat api neraka, Pastikan kami semua ini haram dari api neraka, Pastikan kami semua akan masuk ke dalam SyurgaMU, Ya Rahman Ya Rahim, Limpahi kami Kebahagiaan di dunia dan Kebahagiaan di akhirat dan Jauhkan kami dari api neraka. Ya Rahman Ya Rahim Dzal Jalali wal Ikram, Terbitkan bagi kami Matahari Kebahagiaan yang tiada pernah terbenam hingga kami menghadapMU kelak di Yaumil Qiyamah, Ya Rahman Ya Rahim




bye QasehFaezah Ac...
salam kebahagian dariku...utkmu...